- Proses Sosialisasi.
- Definisi Sosialisasi.
- Macionis
- Broom & Selznic
- Stewart
- Horton & Hunt
- Karel J. Veeger
- Charlotte Buehler
- Soerjono Soekanto
- Bruce J.Cohen
- Robert M.Z. Lawang
- Paul B. Horton
- WrightWright
- Prof. dr. Nasution
- Wiraatmaja
- Levin dan L. Spates
- Jenis-Jenis Sosialisasi.
- Sosialisasi Primer
- Sosialisasi Sekunder
- Media Sosialisasi.
- Keluarga
- Teman Bermain
- Sekolah
- Media Massa
- Lingkungan Kerja
- Tahap-tahap Sosialisasi.
- Tahap Persiapan
- Tahap Meniru.
- Tahap Siap Bertindak
- Tahap Penerimaan Norma Kolektif
- Tujuan Pokok Sosialisasi.
- Memberikan ilmu pengetahuan kepada individu yang dibutuhkan bagi kehidupannya kelak di masyarakat.
- Mendorong individu untuk mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
- Mendorong individu untuk mampu mengendalikan fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
- Mengarahkan individu untuk bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
- Proses-Proses Dalam Sosialisasi.
- Proses Internalisasi
- Proses Sosialisasi
- Proses Inkulturasi
- Pelaksanaan Sosialisasi.
- Metode Ganjaran dan Hukuman
- Metode Dictating Teaching, yaitu anak diajarkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui pemberian ceramah dan penjelasan.
- Metode Pemberian Contoh, yaitu dengan menggunakan imitasi dan sugesti, baik sadar maupun tidak sadar.
- Sosialisasi Represif, yaitu sosialisasi yang mengutamakan ketaatan anak kepada orang tua. Contohnya : orang tua memberikan hukuman. Ciri-ciri sosialisasi represif adalah sebagai berikut.
- Menghukum perilaku yang keliru.
- Hukuman dan imbalan materiil.
- Kepatuhan anak kepada orang tua.
- Komunikasi sebagai perintah.
- Komunikasi nonverbal.
- Sosialisasi berpusat pada orang tua.
- Anak memperhatikan harapan orang tua.
- Keluarga biasanya didominasi oleh orang tua ( ayah ). Orang tua otoriter sehingga menghambat proses pembentukan pribadi anak.
- Sosialisasi Partisipasi, yaitu sosialisasi yang mengutamakan adanya partisipasi dari anak. Contohnya : memberi imbalan bagi perilaku yang baik. Tekanannya adalah memberikan apa yang diminta anak, apabila anak berperilaku baik. Ciri-ciri sosialisasi partisipatif adalah sebagai berikut :
- Memberi imbalan bagi perilaku yang baik.
- Hukuman dan imbalan simbolis.
- Otonomi kepada anak.
- Komunikasi sebagai interaksi.
- Komunikasi verbal.
- Sosialisasi berpusat kepada anak.
- Orang tua memperhatikan keinginan anak.
- Keluarga biasanya mempunyai tujuan yang sama.
- Faktor-Faktor Penghambat dalam Sosialisasi.
- Kemampuan berbahasa
- Cacat pada bibir/sumbing.
- Berbicara gagap.
- Malu berbicara/pendiam.
- Kurang fasih/kurang menguasai.
- Kepandaian bergaul
- Perbedaan golongan.
- Perbedaan status.
- Perbedaan pendidikan, dan
- Perbedaan sosial ekonomi.
- Kehidupan masyarakat yang terisolir
- Kesulitan dalam melakukan komunikasi.
1. Kurangnya informasi atau pengetahuan.
2. Tidak bisa menjelaskan mana yang paling penting diantara sejumlah hal yang dikomunikasikan.
3. Tidak menyimak.
4. Tidak memahami kebutuhan orang lain.
5. Kehilangan kesabaran, membiarkan komunikasi menjadi perdebatan.
6. Suasana hati yang buruk.
- Hambatan alam
- Peranan Nilai dan Norma dalam Proses Sosialisasi.
- Membentuk pola perilaku individu agar sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.
- Sebagai alat motivasi.
- Sebagai sarana untuk menetapkan harga sosial.
- Sebagai alat solidaritas.
- Sebagai benteng perlindungan.
- Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian.
- Faktor keturunan
- Faktor lingkungan fisik (geografis)
- Faktor lingkungan social
- Faktor kebudayaan yang berbeda-beda
- Kebudayaan dan Pengaruhnya terhadap kepribadian
- Pengertian Kepribadian.
- Koentjaraningrat
- Allport
- Roucek dan Warren
- Yinger
- M.A.W. Brower
- Theodore R. Newcombe
- Cuber
- Robert Sutherland(dkk)
- Faktor-Faktor Kepribadian.
- Warisan biologis
- Lingkungan Fisik
- Kebudayaan khusus
- Pengalaman Kelompok
- Unsur-Unsur Kepribadian.
- Pengetahuan
- Perasaan
- Dorongan Naluri
- Dorongan untuk mempertahankan hidup.
- Dorongan seksual.
- Dorongan untuk mencari makan.
- Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesame manusia.
- Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.
- Dorongan untuk berbakti.
- Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara dan gerak.
- Hubungan Pembentukan Kepribadian dengan Kebudayaan.
- Manusia memiliki ikatan dengan lingkungan alam.
- Motivasi etis dapat mendasarai kecintaan terhadap alam yang berdasarkan rasa keindahan.
- Alam menghidupi manusia.
- Alam merupakan serikat bagi manusia dalam hal mempertahankan diri.
- Alam menjadi suumber materi genetic.
- Alam memiliki arti penting bagi pengetahuan dan pendidikan.
- Alam menjadi sumber kesehatan, rekreasi serta kesenian.